quinta-feira, 5 de junho de 2008

Patung-patung berhala itu seperti orang-orangan di kebun mentimun.


Patung-patung berhala itu seperti orang-orangan di kebun mentimun. Mereka tak dapat bicara, tak dapat melangkah, dan harus diangkat. Jangan takut kepada mereka, sebab mereka tak dapat berbuat jahat kepadamu; berbuat baik pun mereka tak mampu."

TUHAN yang mulia, Engkau tak ada taranya, nama-Mu agung dan penuh kuasa.

Siapa gerangan tak mau takwa kepada-Mu, raja segala bangsa? Sungguh, Engkau patut sekali dihormat. Dari semua yang pandai di antara bangsa-bangsa dan dari semua raja-raja mereka, tiada seorang pun dapat disamakan dengan diri-Mu, ya TUHAN.
Bebal dan bodoh mereka semua sebab dewanya hanya kayu belaka, tak dapat mengajar yang berguna.

Tapi Engkau, TUHAN, Allah yang benar, Allah pemberi hidup, raja kekal. Bila Engkau murka, bumi berguncang, jika Engkau geram bangsa-bangsa tak tahan.

(Kamu, hai umat, harus memberitahukan kepada mereka bahwa dewa-dewa yang tidak menciptakan langit dan bumi itu akan dibinasakan. Mereka akan lenyap dari muka bumi.)

TUHAN menciptakan bumi dengan kuasa-Nya, membentuk dunia dengan hikmat-Nya, dan membentangkan langit dengan akal budi-Nya.
Hanya dengan memberi perintah, menderulah air di cakrawala. Dari ujung-ujung bumi didatangkan-Nya awan, dan dibuat-Nya kilat memancar di dalam hujan, serta dikirim-Nya angin dari tempat penyimpanan-Nya.
Melihat semua itu sadarlah manusia, bahwa ia bodoh dan tak punya pengertian. Para pandai emas kehilangan muka, sebab patung berhala buatannya itu palsu dan tak bernyawa.
Berhala-berhala itu tak berharga, patut diejek dan dihina. Apabila tiba waktunya mereka akan binasa.
Yeremia 10

Nenhum comentário: