segunda-feira, 26 de novembro de 2007

KASIH ALLAH UNTUK MANUSIA YANG TELAH JATUH KE DALAM DOSA

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16)

Ini adalah ayat yang paling terkenal di dalam Alkitab dan yang paling disukai. Tidak ada ayat Alkitab yang menjelaskan Injil Kristus yang lebih jelas dari ayat ini. Saya akan melangkah lebih jauh untuk mengatakan bahwa ayat ini memberikan esensi Kekristenan yang paling mendasar. Jika Anda memahami ayat ini, maka Anda akan memahami jantung [inti] Alkitab. Namun jika Anda tidak memahami ayat ini, tidak perduli sudah berapa banyak Anda mempelajari Alkitab, tidak perduli sudah berapa lama Anda menghadiri gereja, tidak perduli sudah berapa banyak Anda memperbaharui diri Anda sendiri, atau seberapa baiknya Anda - Anda telah kehilangan inti pengajaran dari Perjanjian Baru. Marilah kita berdiri dan membaca ayat ini dengan suara keras.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16)

Silahkan duduk kembali.

Ayat ini dapat dibagi menjadi empat poin utama, yaitu:
(1) Kasih Allah;
(2) Pemberian Allah;
(3) Cara menerima pemberian Allah;
(4) Berkat-berkat dari penerimaan terhadap pemberian itu.

I. Pertama, ayat ini menjelaskan kepada kita tentang kasih Allah.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.” Ini adalah pernyataan yang benar-benar luar biasa. Ini adalah sesuatu yang luar biasa ketika berpikir bahwa Allah mengasihi dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, penuh dengan dosa dan bobrok. Kata “dunia” di sini tidak berhubungan dengan bumi, namun berhubungan dengan umat manusia yang hidup di muka bumi ini. Apakah yang ada di dalam diri manusia yang menyebabkan Allah mengasihi mereka?
Dunia tidak mengasihi Allah. Saya pernah mendengar orang-orang yang belum bertobat berkata bahwa mereka mengasihi Dia, namun saya belum pernah melihat satu pun dari mereka yang benar-benar mengasihi Allah dengan sepenuh hati mereka, dan dengan sepenuh jiwa mereka, dan dengan sepenuh pikiran mereka (band. Matius 22:37).
Ini adalah perintah Tuhan, namun ini adalah perintah yang tidak mungkin ditaati oleh keturunan Adam yang telah jatuh ke dalam dosa. Orang-orang yang belum bertobat adalah musuh Allah --
“Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah” (Roman 8:7).
Dari pada mengasihi Allah, dunia yang terhilang lebih suka untuk tidak melakukan apapun bagi Dia. Rasul Paulus membuat ini sangat jelas ketika ia berkata,
“Tidak ada seorangpun yang mencari Allah” (Roman 3:11).
Setelah 48 tahun dalam pelayanan, saya tidak menemukan kesalahan dari apa yang di katakan oleh Rasul ini, ketika ia berkata dalam Kitab Suci ini,
“Tidak ada seorangpun yang mencari Allah” (Roman 3:11).
Namun, kendati fakta bahwa pada kenyataannya semua manusia “memusuhi Allah” (Roma 8:7), dan kendati pun ada fakta bahwa
“Tidak ada seorangpun yang mencari Allah,”
namun (dan ini yang membuat begitu mengherankan) - dan namun, teks kita berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini”! Allah mengasihi umat manusia kendati pun “tidak ada seorangpun mencari” Dia. Namun Dia mengasihi dunia ini! Ini adalah kebenaran yang mengagumkan dan luar biasa. Ini tidak dapat dijelaskan dengan logika manusia. Ini tidak dapat dijelaskan dengan filsafat. Ini tidak dapat dijelaskan dengan agama buatan manusia. Pada kenyataannya, kita tidak akan memahami kebenaran agung ini jika ini tidak disingkapkan dalam Alkitab. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.”
Sekarang, kita harus berhati-hati di sini. Beberapa orang menjelaskan kepada saya bahwa kasih Allah berarti bahwa semua manusia akan diterima-Nya karena Allah mengasihi kita. Namun, menurut Alkitb, ini tidaklah demikian.Anda harus melihat ayat ini kembali. Ayat ini tidak diakhiri dengan perkataan, “Allah begitu mengasihi dunia ini.” Ada kata-kata yang lain yang mengikuti kata “dunia” ini. Lihatlah kembali ayat ini dalam Alkitab. Di sini dikatakan bahwa Allah mengasihi dunia ini “sehingga” Dia melakukan sesuatu untuk menyelamatkan manusia yang telah rusak dan memberontak ini. Kata “sehingga” ini sangat penting. Dan itu membawa kita kepada poin kedua.
II. Kedua, ayat ini menjelaskan kepada kita tentang pemberian agung Allah.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal….” (Yohanes 3:16).
Allah telah melakukan sesuatu yang benar-benar mengagumkan. Ya, kata “mengagumkan” sangat cocok dipakai di sini! Allah melakukan sesuatu yang benar-benar mengagumkan karena kasihnya yang begitu besar kepada manusia yang terhilang. Itu lah apa yang Allah maksudkan bahwa: Ia begitu mengasihi manusia yang telah jatuh ke dalam dosa “sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal.”
Apakah yang dimaksudkan dengan perkataan “Ia memberikan” Yesus? Pertama, Allah memberikan Yesus pada saat inkarnasi. Alkitab berkata,
“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan…” (Galatia 4:4).
Allah mengirim Yesus dari Sorga dan menempatkan Dia dalam rahim Maria. Sehingga, kemudian teks kita berkata, “Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,” ini berhubungan dengan hal itu. Ini berbicara tentang Allah yang menempatkan Yesus ke dalam rahim Maria secara supranatural, tanpa ayah manusia [secara biologis]. Itulah sebabnya mengapa teks kita menyebut Yesus sebagai, “Anak-Nya yang tunggal.” Kata “yang tunggal” diterjemahkan dari kata Yunani, “monogçnç,” yang berarti “sole, only begotten child” Strong #3439). Ini berhubungan dengan kelahiran Yesus dari anak dara. Dia adalah unik, tidak memiliki bapak biologis manusia. Ini bukan berarti Allah telah menciptakan Dia. Para penulis zaman dulu menjelaskan dengan benar bahwa Yesus adalah“begotten, not made,” karena Yesus ada di Sorga sebagai Pribadi Kedua dari Trinitas, namun Dia dikandung dalam rahim anak dara oleh karena Allah. Ya, Allah “memberikan” Anak-Nya ketika Dia menempatkan Dia dalam rahim Maria.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal….” (Yohanes 3:16).
Namun Allah “memberikan” Yesus dengan cara lain, yaitu Dia bukan hanya memberikan Yesus melalui dilahirkan oleh anak dara, namun Allah juga “memberikan” Dia untuk mati di atas kayu Salib agar dosa-dosa kita diampuni. Alkitab berkata,
“Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8).
Allah “memberikan” Yesus untuk mati di atas kayu Salib demi membayar dosa-dosa kita. Allah memberikan Dia mengalami siksaan kejam yang tak terkatakan, pukulan, cambukan dan dipakukan di atas kayu salib, untuk menyediakan penebusan penggantian bagi dosa-dosa kita. “Penggantian” berarti “seseorang yang menggantikan tempat orang lain.” Kristus mati menggantikan tempat kita, untuk membayar hukuman dosa-dosa kita. Sehingga Allah
“menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus” (Roma 3:26).
Murka dan penghakiman Allah dijatuhkan ke atas Yesus di kayu Salib, membuat pembayaran lunas hutang-hutang dosa kita dan untuk memuaskan keadilan Allah yang kudus. Itu berarti bahwa Yesus dihukum Allah dalam menggantikan tempat kita, untuk dosa-dosa kita.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal….” (Yohanes 3:16).
Kata “mengaruniakan” berisi satu gagasan lagi - yaitu bahwa keselamatan adalah suatu pemberian. Anda tidak dapat memperolehnya. Anda tidak pantas menerimanya. Keselamatan adalah pemberian cuma-cuma karena Allah “mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.” Dan itu membawa kita kepada poin berikutnya.
III. Ketiga, ayat ini menjelaskan kepada kita bagaimana cara memperoleh pemberian itu.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa….” (Yohanes 3:16)
Satu-satunya cara agar Anda menerima berkat dari “pemberian kasih” Kristus di atas adalah dengan percaya di dalam Dia! Kata Yunani yang diterjemahkan “in” (dalam bahasa Inggris) dan “kepada” (dalam bahasa Indonesia) ini sangat penting. Ini adalah “eis.” Secara literal ini berarti percaya “ke dalam” Yesus. Ini membuat jernih banyak kebingungan. Ini menunjukkan bahwa kita bukan sekedar percaya apa yang Alkitab katakan tentang Yesus. Tidak, tidak! Iblis juga percaya tentang apa yang Alkitab katakan tentang Yesus. Namun iblis tidak percaya “ke dalam” Yesus. Jangan membuat kesalahan yang sama dengan iblis. Jangan hanya percaya apa yang Alkitab katakan tentang Kristus. Namun percayalah “ke dalam” Dia. Letakkanlah iman Anda langsung ke dalam Yesus Kristus, Anak Allah yang telah bangkit dan naik ke Sorga. Begitu banyak orang yang membuat kesalahan dengan percaya tentang Yesus tanpa percaya “ke dalam” Yesus. Banyak lagu-lagu jaman dulu yang membuat ini menjadi jelas.
“Ku datang, Tuhan! Datang pada-Mu! (“I Am Coming, Lord” by Lewis Hartsough, 1828-1919).
“Mengapa bukan sekarang? Mengapa bukan sekarang? Mengapa bukan sekarang datang kepada Yesus?” (“Why Not Now?” by Daniel W. Whittle, 1840-1901).
Dan khususnya,
“Keluar dari dosaku dan masuk ke dalam - Mu sendiri, Yesus, aku datang kepada Mu” (“Jesus, I Come” by William T. Sleeper, 1819-1904).
Cara agar kita diselamatkan adalah percaya “ke dalam” Yesus. Letakkanlah seluruh iman Anda ke dalam Dia dan hanya Dia saja.
“Barangsiapa percaya kepada [ke dalam] Dia tidak akan binasa…” (Yohanes 3:16).
Itulah cara Anda menerima pemberian kasih Allah di dalam Kristus, yaitu dengan percaya ke dalam Dia. Seperti Spurgeon menekankanya, “Lie flat on Christ.” Percayalah kepada Yesus saja. Itulah cara Anda menerima pemberian Allah. Seperti Joseph Hart menekankan itu,
“Pengembara datanglah kepada Dia; Biarlah tiada kepercayaan lain yang menghalanginyaTiada lain selain Yesus, tiada lain selain Yesus Yang dapat menolong orang-orang berdosa (“Come, Ye Sinners” by Joseph Hart, 1712-1768).
Spurgeon berkata,
Letakkanlah dosa-dosa Anda ke dalam kepedulian-Nya; lakukan itu dengan bebas. Berani membuang semua pengharapan yang lainya [selain Dia]. Pengembara datanglah kepada Yesus… Lemparkan dirimu sendiri hanya kepada Yesus… percayalah di dalam Dia dan berimanlah di dalam Dia, dan Anda tidak akan pernah dibuat malu oleh percaya diri Anda. “Ia yang percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan” (C. H. Spurgeon, Around the Wicket Gate, Christian Focus Publications, 1987 edition, pages 26-27).
Letakkanlah seluruh kepercayaan Anda di dalam Yesus. Itulah apa yang dimaksudkan dalam teks kita ini, “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa…” (Yohanes 3:16). Dan itu membawa kita ke poin keempat dan ini adalah poin terkahir.
IV. Keempat, ayat ini menjelaskan kepada kita berkat-berkat yang kita peroleh dari menerima pemberian Kristus itu.
Perhatikan ini, dan mari kita baca dengan suara keras.
“…supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan memiliki hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).
Ketika Anda datang kepada Yesus melalui iman dan percaya “ke dalam” Dia dengan iman Anda menerima dua keuntungan seketika itu juga. Yaitu yang pertama, Anda tidak akan binasa. Ini berarti Anda tidak akan masuk ke dalam Neraka. Tak seorangpun yang telah percaya kepada Yesus, tak seorangpun yang telah percaya “ke dalam” Yesus akan binasa dalam nyala api Neraka. Mengapa? Karena Yesus berkata,
“Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Yohanes 10:28).
Anda memiliki jaminan kekal, diselamatkan untuk selama-lamanya, pada saat Anda percaya Yesus dengan datang kepada Dia dalam iman, walaupun mungkin iman Anda kecil dan lemah. Yesus lah yang menyelamatkan, bukan jumlah iman yang Anda miliki.
Jadi, hasil pertama dari percaya di dalam Yesus melalui iman adalah bahwa Anda tidak akan pernah binasa. Anda akan terhindar dari kematian ke dalam hidup seketika itu juga pada saat percaya kepada Dia, datang kepada Dia dalam iman.
Hasil yang kedua, ketika Anda datang kepada Yesus dan percaya di dalam Dia, adalah bahwa seketika itu juga Anda akan menerima hidup kekal. Anda dilahirkan kembali ke dalam kehidupan kekal, dan itu tidak dapat dibatalkan dari Anda untuk selama-lamanya. “Mereka tidak akan pernah binasa” (Yohanes 10:28).
Betapa ini adalah janji yang ajaib! Betapa ini adalah pengharapan yang begitu mulia! Mari kita berdiri sekali lagi dan membaca Yohanes 3:16 dengan suara keras.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16)
Apakah Anda mau percaya di dalam Yesus, percaya di dalam Dia, “meletakkan” di atas Dia, seperti Spurgeon meletakkannya? Jadi, sambil kita menyanyi, dan ketika kita menyanyikan bait terakhir dari lagu ini, silahkan lipat bangku Anda dan berjalanlah ke belakang, tepat di belakang ruangan ini. Dr. Cagan, Mr. Mencia dan saya akan ada di sana membantu membimbing Anda. Kiranya Tuhan memberkati Anda dan menolong Anda untuk percaya kepada Yesus pada pagi ini. Mari kita berdiri dan menyanyikan bait terakhir dari lagu ini. Keluarlah ke ruangan belakang sambil kita menyanyi dan Dr. Cagan akan menuntun Anda ke ruangan kantor saya di mana kita dapat berbicara bersama-sama di sana.

“Dari kongkongan malam kelam,
Yesus, Tuhan, aku datang:
Kini hidupku girang, tentram:
Pada-Mu ku dating.”
(“Jesus, I Come” by William T. Sleeper, 1819-1904).

(AKHIR KHOTBAH) Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internetdi www.realconversion.com. Klik on "Sermon Manuscripts."

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @ http://www.sttip.com
Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: John 3:14-18. Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith: “Jesus, I Come” (by William T. Sleeper, 1819-1904).


Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto

GARIS BESAR KHOTBAH
KASIH ALLAH UNTUK MANUSIA YANG TELAH JATUH KE DALAM DOSA
Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16)

Nenhum comentário: